PERTANYAAN SEBELUM BIMBINGAN/SUSCATIN DILAKSANAKAN.

MATERI YANG HARUS DISIAPKAN SEBELUM BIMBINGAN ATAU SEBELUM NIKAH.

  
1.          MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN BAIK DAN BENAR
Dalam membaca Al-Qur’an Hendaknya perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.         Suara yang jelas, terang dan fasih
2.         Makhraj (Tempat keluar huruf) yang benar
3.         Perhatikan Hukum-hukum Tajwid (dengung, mad, waqaf dll)
4.         Hendaknya Mengambil air Wudhu’ (dalam keadaan suci)
5.         Perhatikan adab-adab membuka dan membaca Al-Qur’an
6.         Membaca dengan penuh keyakinan dan tidak main-main

2.          POKOK-POKOK IBADAH
Rukun Islam ada 5 ( Lima ) Perkara
1.         Mengucapkan Dua Kalimah Syahadat
2.         Shalat sehari semalam lima waktu
3.         Puasa pada Bulan Ramadhan
4.         Membayar  Zakat
5.         Naik haji bagi yang mampu

1.       Mengucap Dua Kalimah Syahadat
اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّالله وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله

2.       Shalat
Shalat menurut bahasa berarti “Doa”
Shalat secara Syara’ adalah menghadapkan seluruh jiwa dan raga kepada Allah, karena taqwa hamba kepada Tuhannya, mengagungkan kebesaran-Nya dengan khusyu’ dan ikhlas dalam bentuk perkataan dan  perbuatan yang dimulai dengan takbir  dan diakhiri dengan salam, menurut cara-cara dan syarat-syarat yang telah ditentukan.
Shalat terbagi kepada 2 (Dua) yakni Shalat Wajib (Fardhu) dan Shalat Sunnat
Shalat -shalat wajib ada 5 (lima) waktu sehari semalam yaitu :
1.       Shalat ‘Isya                 4 (Empat)            Raka’at
2.       Shalat Shubuh           2 (Dua)                 Raka’at
3.       Shalat Dzuhur            4 (Empat)            Raka’at                  
4.       Shalat ‘Ashar              4 (Empat)            Raka’at
5.       Shalat Maghrib          3 (Tiga)                 Raka’at

Shalat Jum’at             2 (Dua)                 Raka’at
1.         Lafadz Niat Shalat ‘Isya
اُصَلِّي فَرْضَ الْعِشَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً (مَأْمُوْمًا/ اِمَامًا)  للهِ تَعَالىَ
Artinya : “Sahaja aku shalat ‘Isya empat raka’at menghadap kiblat (menjadi ma’mum/imam) karena Allah Ta’ala”


2.         Lafadz Niat Shalat Shubuh
اُصَلِّي فَرْضَ الصُّبْحِ  رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً (مَأْمُوْمًا/ اِمَامًا)  للهِ تَعَالىَ
Artinya : “Sahaja aku shalat Shubuh dua raka’at menghadap kiblat (menjadi ma’mum/imam) karena Allah Ta’ala”


3.         Lafadz Niat Shalat Dzuhur
اُصَلِّي فَرْضَ الْظُّهْرِِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً (مَأْمُوْمًا/ اِمَامًا)  للهِ تَعَالىَ
Artinya : “Sahaja aku shalat Dzuhur empat raka’at menghadap kiblat (menjadi ma’mum/imam) karena Allah Ta’ala”


4.         Lafadz Niat Shalat ‘Ashar
اُصَلِّي فَرْضَ الْعَصْرِِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً (مَأْمُوْمًا/ اِمَامًا) للهِ تَعَالىَ
Artinya : “Sahaja aku shalat ‘Ashar  empat raka’at menghadap kiblat (menjadi ma’mum/imam) karena Allah Ta’ala”


5.         Lafadz Niat Shalat Maghrib
ُاصَلِّي فَرْضَ الْمَغْرِِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً (مَأْمُوْمًا/ اِمَامًا) للهِ تَعَالىَ
Artinya : “Sahaja aku shalat Maghrib tiga raka’at menghadap kiblat (menjadi ma’mum/imam) karena Allah Ta’ala”

Lafadz Niat Shalat Jum’at
ُاصَلِّي فَرْضَ الْجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً (مَأْمُوْمًا/ اِمَامًا) للهِ تَعَالىَ
Artinya : “Sahaja aku shalat Jum’at dua raka’at menghadap kiblat (menjadi ma’mum/imam) karena Allah Ta’ala”

Rukun Shalat ada 13 (Tiga Belas) yaitu :
1.         Niat
2.         Berdiri Tegak (Betul)
3.         Takbiratul Ihram
4.         Membaca Surat Al-Fatihah
5.         Ruku’
6.         I’tidal
7.         Sujud
8.         Duduk diantara dua sujud
9.         Duduk untuk tahiyyat (duduk Tawarruk)
10.     Membaca Tahiyyat akhir
11.     Membaca Shalawat atas nabi
12.     Mengucap salam yang pertama
13.     Tertib
Shalat-shalat Sunnat antara lain :
1.       Shalat Sunnat Wudhu’
2.       Shalat Sunnat Rawatib ( sebelum / sesudah shalat fardhu)
3.       Shalat Sunnat Mutlaq (tanpa sebab)
4.       Shalat Tarawih (shalat pada malam Ramadhan)
5.       Shalat Witir (shalat sunnat yang mengiringi Tarawih)
6.       Shalat Hari Raya ‘Idul Fitri
7.       Shalat Hari Raya ‘Idul Adha
8.       Shalat Tahajjud (shalat tengah malam)
9.       Shalat Tahiyyatul Masjid (ketika masuk masjid)
10.   Shalat Istikharah (memohon petunjuk untuk memilih antara dua atau lebih pilihan)
11.   Shalat Hajat (memohon petunjuk dan pertolongan Allah atas sebuah keperluan)
12.   Shalat Istisqa (memohon hujan)
13.   Shalat Kusuf (Gerhana Matahari)
14.   Shalat Khusuf (Gerhana Bulan)
15.   Shalat Taubah
16.   Shalat Awwabin
17.   Shalat Tasbih
18.   Shalat Dhuha
19.   Shalat Isyraq
20.   Shalat Fajar
Puasa
Puasa secara Lughah (Bahasa) adalah Imsak artinya “Menahan”.
Secara Istilah (Syara’) Puasa adalah Menahan diri dari rasa lapar, haus serta segala sesuatu yang membatalkan puasa sejak dari terbit fajar shadiq hingga terbenam matahari dengan syarat-sayarat dan rukun-rukun tertentu.
Puasa ada dua macam, yaitu puasa wajib (Fardhu) dan Puasa Sunnat
Puasa wajib (Fardhu) adalah Puasa yang diwajibkan atas orang mukmin baik laki-laki maupun perempuan, apabila dikerjakan mendapat ganjaran berupa pahala dan bila ditinggalkan mendapat ganjaran dosa.
Puasa Wajib anatara lain Puasa Ramadhan dan Puasa Nazar
Puasa Sunnat adalah puasa yang apabila dilaksanakan mendapat ganjaran berupa pahala dan bila ditinggalkan tidak mendapat ganjaran dosa.
Lafadz Niat Puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ للهِ تَعَالى
Lafadz Do’a berbuka Puasa
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ امَنْتُ وَعَلىَ رِزْقِكَ اَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا ارْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Puasa Sunnat antara lain seperti ;
1.       Puasa hari senin kamis,
2.       Puasa nisfu Sya’ban
3.       Puasa hari putih (setiap tanggal 13,14,15 bulan)
4.       Puasa awal Muharram
5.       Puasa Hari ‘Arafah
6.       Puasa 6 hari di bulan Syawwal setelah Idul Fitri, dll


3.               THAHARAH
Thaharah secara bahasa artinya “Bersih” dan “Suci”
Secara istilah (Syara’) adalah bersuci dari hadats dan najis
Hadats ada 2 (dua) yaitu Hadats Kecil dan Hadats Besar.  Bersuci dari hadats kecil adalah dengan Berwudhu’ sementara bersuci dari hadats besar adalah dengan Mandi  menggunakan air yang suci lagi mensucikan atau Tayammum menggunakan tanah yang suci.
Macam-macam Air dan Pembagiannya
Ditinjau dari segi hukumnya, air dapat dibagi menjadi 4 macam :
1.       Air Mutlak; yaitu air suci lagi mensucikan (thahir muthahhir) ada 7 jenis yaitu :
a.       Air Laut
b.       Air Sungai
c.       Air Sumur
d.       Air Hujan
e.       Air Salju
f.        Air Embun
g.       Air Mata air
2.       Air Makruh; yaitu air suci dan dapat mensucikan tetapi makruh digunakan, seperti Air Musyammas (air yang dipanaskan dengan panas matahari) dalam tempat logam yang dibuat bukan dari emas dan perak.
3.       Air suci tetapi tidak dapat digunakan untuk bersuci (thahir ghairu muthahhir); yaitu air yang boleh diminum tetapi tidak dapat digunakan untuk bersuci.
a.       Air sedikit telah dipakai untuk bersuci walaupun tidak berubah sifatnya, disebut air musta’mal
b.       Air suci yang bercampur dengan benda suci, seperti air the, air kopi, air limun, air kelapa dan sebagainya
4.       Air Mutanajjis; yaitu air yang terkena najis apabila kurang dari 2 kullah tidak sah untuk bersuci, tetapi lebih dari 2 kullah dan tidak berubah sifatnya (bau, rupa, warna dan rasa), maka sah untuk bersuci.
Macam-macam Najis
1.    Najis Mughalladzah  : Najis Berat, seperti ; najis Anjing dan Babi, cara menyucikannya adalah dengan disamak yaitu membasuhnya dengan air sebanyak tujuh kali salah satunya dicampur dengan tanah.
2.    Najis Mutawassithah : Najis Sedang, seperti ; kotoran manusia dan hewan, air kencing manusia dan hewan, nanah, darah, khamar dll. Cara menyucikannya adalah membasuhnya dengan air hingga bersih sampai hilang bau, rupa warna, dan rasa.
3.    Najis Mukhaffafah : Najis Ringan, seperti ; kencing bayi laki-laki yang belum makan apa-apa selain air susu ibunya, cara menyucikannya adalah memercikkan air ke atas najis tersebut.

Macam-macam Hadats
1.    Hadats Besar, seperti ; Mimpi basah, haid, nifas, hubungan suami-isteri, besuci dengan Mandi
2.    Hadats kecil, seperti ; keluar sesuatu dari qubul dan dubur, buang air besar, buang air kecil, kentut, bersuci dengan Berwudhu’ ( mengambil air sembahyang)

Lafadz Niat Mandi
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الاَكْبَرِ عَنْ جَمِيْعِ الْبَدَنِ فَرْضًا للهِ تَعَالىَ
Artinya : “Sahaja aku niat mandi untuk menghilangkan hadast besar dari seluruh badan  karena Allah Ta’ala”
Lafadz niat yang tersebut diatas dapat digunakan pada orang yang berhadast besar karena :
Yang mewajibkan mandi itu ada 6 perkara :
1.    Keluar mani
2.    Junub karena melakukan hubungan suami Isteri (bertemunya dua Khitan/kelamin)
3.    Orang yang mati tetapi bukan mati syahid
4.    Haidh : darah yang keluar dari perempuan yang sudah baligh (menstruasi)
5.    Wiladah : perempuan selesai melahirkan (mandi menutup beranak)
6.    Nifas : darah yang keluar setelah melahirkan (bersalin) 40 hari atau 60 hari

Lafadz Niat Wudhu’ (mengambil air sembahyang)

 نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الاَصْغَرِِ فَرْضًا للهِ تَعَالىَ
Artinya : “Sahaja aku niat mengambil Wudhu’ untuk menghilangkan hadast kecil karena Allah Ta’ala”


4.               TAUHID
Rukun Iman ada 6 (Enam) Perkara
1.         Iman kepada Allah SWT
2.         Iman kepada Malaikat-malaikat Allah
3.         Iman kepada kitab-kitab Allah
4.         Iman kepada Rasul-rasul Allah
5.         Iman kepada Hari Kiamat
6.         Iman Kepada Qadha dan Qadar

20 (dua puluh) sifat yang Wajib bagi Allah
1.         Wujud                                              :        Ada
2.         Qidam                                               :        Terdahulu
3.         Baqa                                                  :        Kekal
4.         Mukhalafatuhu lil Hawaditsi    :        Berbeda dengan segala makhluk
5.         Qiyamuhu bi nafsihi                    :        Berdiri sendiri
6.         Wahdaniyah                                   :        Maha Esa
7.         Qudrah                                             :        Maha Kuasa
8.         Iradah                                               :        Maha Berkehendak
9.         ‘Ilmu                                                  :        Maha Mengetahui
10.     Hayat                                                :        Maha Hidup
11.     Sama’                                                :        Maha Mendengar
12.     Bashar                                              :        Maha Melihat
13.     Kalam                                                :        Maha berkata-kata (Berbicara)
14.     Qadirun                                            :        Yang Maha Kuasa
15.     Muridun                                           :        Yang Maha Berkehendak
16.     ‘Alimun                                            :        Yang Maha Mengetahui
17.     Hayyun                                             :        Yang Maha Hidup
18.     Sami’un                                            :        Yang Maha Mendengar
19.     Bashiru                                             :        Yang Maha Melihat
20.     Mutakallimun                                :        Yang Maha Berkata-kata (Berbicara)

10 (Sepuluh) nama-nama Malaikat beserta tugasnya :
1.         Jibril                                                   :        Menyampaikan Wahyu                                  
2.         Mikail                                                :        Mengatur Rizki, Hujan, angin dll 
3.         Israfil                                                 :        Meniup sangkakala tanda Kiamat
4.         Izrail                                                   :        Mencabut nyawa
5.         Munkar                                            :        Menanyai orang di dalam kubur
6.         Nakir                                                 :        Menanyai orang di dalam kubur
7.         Raqib                                                 :        Mencatat amal baik manusia
8.         ‘Atid                                                  :        Mencatat amal buruk
9.         Malik                                                 :        Menjaga pintu Neraka
10.     Ridwan                                             :        Menjaga Pintu Surga

Kitab-kitab yang diturunkan Allah dan wajib diketahui :
1.         Zabur                                                :        diturunkan kepada Nabi Daud, As
2.         Taurat                                               :        diturunkan kepada Nabi Musa, As
3.         Injil                                                     :        diturunkan kepada Nabi Isa, As
4.         Al-Qur’an                                        :        diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

25 (Dua Puluh Lima) nama Nabi & Rasul yang wajib diketahui :
1.    Adam, as             6.  Ibrahim, as                   11.  Yusuf, as               16.  Zulkifli, as                21.  Yunus
2.    Idris, as                7.  Luth, as                          12.  Ayyb, as                17.  Daud, as                  22.  Zakaria, as
3.    Nuh, as                8.  Ismail, as                       13.  Syu’aib, as            18.  Sulaiman, as           23.  Yahya, as          
4.    Hud, as                9.  Ishaq, as                        14.  Musa, as               19.  Ilyas                           24.   Isa, as
5.    Shaleh, as        10.  Ya’qub, as                    15.  Harun, as              20.  Ilyasa’                       25.  Muhammad, SAW

Sifat-sifat Wajib yang ada pada diri Rasul :
1.         Shiddiq                                             :        Benar / Jujur
2.         Amanah                                           :        Dapat dipercaya
3.         Tabligh                                              :        Menyampaikan
4.         Fathanah                                         :        Cerdas

Sifat-sifat Mustahil ada pada diri Rasul :
1.         Kidzib                                                :        Dusta
2.         Khianah                                            :        Tidak dapat dipercaya (Khianat)
3.         Kitman                                              :        Menyembunyikan
4.         Baladah/Jahalah                           :        Bodoh

5.     MUNAKAHAT

Nikah secara bahasa adalah ikatan, hubungan suami isteri (bersetubuh)
Nikah secara istilah adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dan wanita yang didasarkan atas suka sama suka bertujuan untuk membentuk keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah berdasarkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Pernikahan sah apabila lengkap syarat dan rukunnya
Syarat Pernikahan :
1.       Islam
2.       Baligh
3.       Berakal
4.       Mumayyiz
Rukun pernikahan :
1.       Calon mempelai laki-laki
2.       Calon mempelai perempuan
3.       Wali
4.       Saksi
5.       Ijab dan Qabul

6.               AKHLAK

Akhlak terbagi kepada 2 (dua) yaitu : akhlak yang baik dan akhlak yang buruk

1.    Akhlak Mahmudah : Akhlak yang mulia, baik. Seperti ; Berbakti / taat dan patuh kepada Allah dan Rasul, berbakti kepada orang tua, taat kepada guru, pemerintah, jujur, berlaku adil, rendah hati, ramah, merasa cukup (qana’ah), sopan, bijaksana, ikhlas, sabar, tolong-menolong, saling mengahargai, hormat- menghormati, cinta dan sayang.

2.    Akhlak Mazmumah : Akhlak yang tercela, buruk. Seperti ; ingkar kepada Allah dan Rasul, durhaka kepada orang tua, tidak taat kepada guru, pemerintah, dusta, zalim, tinggi hati / sombong, hasad, dengki, pemarah, tidak sopan, tidak saling menrendahkan, benci dan saling bermusuhan

7.               PSIKOLOGI PERKAWINAN
1.       Pernikahan/perkawinan merupakan hubungan/Ikatan batin yang suci
2.       Masing-masing pasangan suami isteri hendaknya menerima kekurangan dan kelebihan pasangannya dengan hati ikhlas, sehingga ketika pasangannya memiliki kekurangan pasangan yang lain dapat menutupi aib (kekurangannya) dan sebaliknya ketika salah seorang pasangan memiliki kelebihan hendaknya disyukuri.
3.       Pernikahan hendaknya didasari atas suka sama suka dan tidak ada paksaan
4.       Pernikahan bukanlah untuk sehari, seminggu, sebulan atau setahun melainkan untuk seumur hidup, oleh karena itu pertahankanlah pernikahan itu sebaik-baiknya, sehingga timbul keharmonisan dalam keluarga
5.       Pernikahan hendaknya harus se-Kufu dalam arti antara suami dan isteri hendaknya sederajat baik dari segi  harta, kecantikan rupa, keturunan dan agama. Syari’at mengajarkan utamakan pasangan yang memiliki agama yang kuat, maka hidupmu akan bahagia.
6.       Tanamkan dalam hati sikap Qana’ah (merasa cukup) terhadap apa yang diberikan oleh Allah SWT,
7.        
8.               HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI
Kewajiban Suami (Hak Isteri)
1.       Memberikan Nafkah Lahir, seperti ; uang, sandang, pangan, pakaian, papan serta memenuhui semua kebutuhan dalam keluarga berupa materi / barang.
2.       Memberikan Nafkah Bathin, seperti; kasih sayang, adil, jujur, sabar, ikhlas, saling pengertian, cinta, perlindungan, bimbingan, keamanan, memberikan pendidikan yang baik untuk anak & keluarga dll.
3.       Menjaga, melindungi, mengayomi mencintai menyayangi Isteri


Kewajiban Isteri (Hak Suami)
1.       Taat dan patuh kepada Suami, sepanjang perintah suami tidak bertentangan dengan agama Allah SWT
2.       Melayani suami dengan baik, kasih sayang, keikhlasan dan kesabaran
3.       Menjaga harta, amanah dan kehormatan suami
4.       Sebagai manajer (megnatur) keuangan keluarga

Kewajiban Suami Isteri
1.       Menjaga dan mendidik anak-anak dengan baik
2.       Bertanggung jawab tentang pendidikan anak
3.       Saling hormat-menghormati, menghargai, pengertian, saling percaya satu sama lain, dll
4.       Menjaga kehormatan dan keharmonisan keluarga

9.               MANAJEMEN KELUARGA
1.       Manajemen adalah ilmu bagaimana cara merencanakan, mengatur, mengurus dan memimpin sebuah keluarga menuju keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.
2.       Bagaimana mengatur keuangan keluarga (hidup hemat bukan berarti kikir)
3.       Bagaimana cara mendidik anak yang baik
4.       Menjadikan orang tua sebagai contoh atau panutan bagi anak-anaknya
5.       Merencanakan pendidikan yang baik dan bermutu bagi anak-anak sebagai penerus
6.       Menumbuhkan sikap saling hormat-menghormati antara anggota keluarga
7.       Hendaknya membiasakan bermusyawarah dalam setiap menghadapi dan menyelesaikan masalah
8.       Jaga dan pelihara hubungan baik (Silaturrahmi) dengan orang tua, keluarga, famili

10.   DOA SEHARI-HARI
a.    Istighfar
b.    Shalawat Kepada Nabi,
c.     Do'a Kepada Kedua Orang Tua
اللَّهُمَّ غْفِرْلِى وَوَلِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرًا
d.    Do'a Kebaikan Dunia Dan Akhirat
رَبَّناَاَتِنَا فِى الدُّ نْيَا حَسَنَةً وَ فِى الاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
e.    Do'a Hubungan Suami Isteri / Doa Setelah berhubungan

                ALLAHUMMA JANIBNA SYAITANA WAJANIBNA SYAITANA MARAZAQTANA
اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَ جَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
ALHAMDULLILAH  ALLLADI KHALAKA MINAL BASYARI WANNABI
الحمدلله الذى خلق من الماء بشرا ونسبا

f.      Do'a Keluar Rumah
g.    Do’a Makan
h.    Do’a setelah Makan
i.      Do’a Mau Tidur

j.      Do’a Bangun Tidur, dan Do'a-do’a lain yang dirasa perludd

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Poligami dalam islam

CARA MENAMBAHKAN KOMENTAR PADA MICROSOFT WORD.